10 October 2013

Di minggu ke 33 kehamilan ini, rasanya bener-bener complicated bgt. Seluruh 'rasa' numpuk ngublek jadi satu dan yang paling menonjol adalah emosi dan ketakutan yang amat sangat. Ketakutan lebih ke khawatir akan proses persalinan yang nantinya akan dijalanin. 

Banyak refrensi yang didapet, mulai dari nanya ke keluarga, temen-temen dan yang paling sering ke Mbah Gugel hehe. Salah satu site yang paling recommend itu adalah di http://www.bidankita.com terutama untuk yang berencana dan pengen belajar dan tau bener tentang macam-macam persalinan. Salah satu artikelnya yang menurutku membantu sangat buat calon-calon ibu baru yang persalinan merupakan hal yang sangat-sangat baru baginya. 

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Proses persalinan merupakan pengalaman mental yang luar biasa dan tidak mungkin dilupakan atau terlupakan. Ini terbukti ketika Anda coba bertanya kepada ibu Anda bahkan Nenek Anda tentang sejarah atau kisah persalinan mereka. Mereka akan dengan detail mampu menceritakan dan menggambarkan tentang pengalaman melahirkannya. Apalagi ketika mereka mengalami trauma atau mengalami sesuatu yang sangat berkesan baik dalam konteks positif maupun negatif. Sehingga seringkali saat Anda bertanya tentang kisah persalinan mereka justru Anda akan mendapatkan wejangan-wejangan khusus dari mereka berkaitan dengan proses tersebut. 

Untuk itulah maka sangat penting bagi anda untuk mempersiapkan mental dan spiritual untuk menghadapi proses persalinan nanti. 
Ada beberapa sikap dasar yang harus Anda miliki sebagai calon ibu. 

1. Pikiran Awal/pemula (Beginner’s Mind) 

Dari semua aspek dalam proses persalinan yang terjadi pada setiap orang, pengalaman persalinan Anda adalah milik Anda sendiri yang mana pengalaman persalinan Anda tentu saja berbeda dengan pengalaman persalinan ibu yang lain. Bahkan pengalaman persalinan Anda yang pertama tidak akan sama dengan pengalaman persalinan Anda yang kedua atau seterusnya. Dan pengalaman persalinan tersebut bisa saja berbeda dengan apa yang Anda baca, Anda lihat di TV maupun video. Persalinan Anda adalah unik. Jadi pemikiran inilah yang harus mengawali dan menjadi dasar dalam pikiran dan hati Anda. Sehingga jangan sampai anda mengandalkan rumus “KATANYA”, yaitu katanya si A begini......, lalu katanya si B begitu.... dan seterusnya. 

Ingat Anda harus mengingat bahwa persalinan setiap manusia itu berbeda karena manusia itu unik. Pikiran Awal/pemula (Beginner’s Mind) hampir sama dengan pikiran tidak tahu atau “don’t know mind”. Kita tahu bahwa selama proses kehamilan terkadang kita menemui beberapa kejadian yang tidak di harapkan. Contohnya ketika Anda melakukan test laboratorium ditemukan bahwa Anda menderita anemia atau sesuatu yang lebih serius misalnya mengidap virus CMV (Cytomegalovirus). Atau mungkin tiba-tiba di umur kehamilan 32 minggu posisi janin Anda menjadi sungsang, dimana hal ini memungkinkan sebuah jawaban yang tidak diharapkan ketika muncul pertanyaan bagaimana cara bayi Anda dilahirkan nanti. Seringkali kejutan demi kejutan terjadi pada saat proses persalinan dan kejutan tersebut terkadang tidak dapat Anda hindari, contohnya jika tiba-tiba selaput ketuban Anda pecah dan Anda mengalami Ketuban Pecah Dini, atau kejutan yang Anda alami saat tiba-tiba Anda merasa ingin mengejan padahal belum pembukaan lengkap Pikiran awal atau beginner mind membuat kita lebih siap menghadapi segala kemungkinan yang bisa saja terjadi dalam persalinan nanti, dimana dalam pikiran ini kita dapat menyadari harapan dan harapan kita akan proses persalinan tanpa harus terpaku kaku dengan harapan-harapan tersebut, apalagi terobsesi. Dalam arti bahwa ketika Anda sudah mempersiapkan segalanya dengan sebaik-baiknya maka saat persalinan adalah waktunya untuk pasrah, ikhlas dan tenang. 

2. Tidak menghakimi (Non-Judging) 

“Pasti bakalan terasa sakit sekali!” “Sepertinya aku tidak bakalan kuat menahan rasa sakit yang katanya orang benar-benar luarbiasa!” “Aku terlalu gemuk, pasti aku kesulitan saat melahirkan nanti” Apa yang kita pikirkan seringkali merupakan reaksi dari pengalaman hidup kita yang lalu. Kita bisa saja dengan mudah dan cepat menghakimi atau menilai sesuatu apakah itu sebagai hal yang baik atau buruk ketika kita menemukan bahwa itu menyenangkan atau menyakitkan. 

Dan beberapa kalimat di atas adalah kalimat-kalimat penilaian dan penghakiman terhadap diri sendiri yang seringkali ada di dalam pikiran dan hari Anda. Ketika pemikiran tentang penghakiman atau penilaian tersebut terus ada dalam hati dan pikiran Anda, maka hal ini akan sangat berdampak hingga proses post partum (paska melahirkan) nanti, dimana ini justru membuat Anda berpotensial menderita depresi post partum. Karena dengan adanya pemikian tersebut bisa saja Anda selalu menyalahkan diri Anda atas beberapa kejadian yang mungkin saja tidak mengenakkan dan menyakitkan yang Anda alami. 

3. Sabar (Patience) 

Sabar adalah modal utama dalam proses kehamilan dan dan persalinan. Dan melalui proses ini jugalah saya belajar banyak tentang arti kesabaran. Sabar adalah ketika Anda harus menunggu tanda-tanda persalinan datang padahal hari perkiraan lahir sudah terlewati dan semua orang sudah menayakan kepada Anda tentang kapan Anda melahirkan. Sabar adalah ketika Anda harus menunggu selama 40 minggu bahkan lebih untuk bertemu dengan buah hati Anda Sabar adalah ketika pembukaan berjalan begitu lambat dan terasa tidak nyaman Sabar adalah ketika Anda merasakan kontraksi demi kontraksi yang tak kunjung usai. Ya sabar, sabar dan sabar adalah hal pokok yang harus dimiliki seorang calon ibu, calon bapak juga oleh bidan maupun dokter. Saya seringkali menggambarkan bahwa sabar adalah ketika saya harus mengawasi, mengobservasi dan menunggu. Dimana saya harus bersabar untuk tidak melakukan intervensi yang tidak perlu ketika pembukaan klien tidak sesuai dengan teori yang ada. Dimana saya harus bersabar untuk tidak memberikan induksi ketika hari perkiraan lahir sudah terlampaui. Dan saya selalu mengatakan kepada klien saya bahwa sabar adalah pelajaran yang di dapat dalam proses persalinan, karena jika Anda tidak sabar, bagaimana dengan pola pengasuhan kelak, karena ketika Anda sudah memasuki fase pengasuhan anak, sabar adalah modal utama untuk menjadi orangtua yang baik. 

Kesabaran memang sederhana tetapi tidak mudah. di budaya Jawa, nenek kami selalu mengatakan bahwa “kabeh bayi bakalan metu nek uwis sangate” artinya adalah bayi akan lahir ketika sudah tiba saatnya. Saatnya siapa? Ya saatnya dia sudah diap untuk di lahirkan dan Tuhan sudah menghendaki bayi itu untuk dilahirkan. Bukan kehendak manusia tetapi kehendak Sang Kuasa. bagi saya filosofi dalam budaya Jawa ini sangat dalam artinya. Seringkali dalam kenyataan hidup ini calon orangtua bahkan para provider tidak sabar untuk menanti “sangate/saat-nya” tersebut. Sehingga seringkali akibat rasa tidak sabaran inilah maka muncul rasa takut, muncul rasa khawatir, muncul rasa tidak percaya kepada tubuh dan bayi, dan akibatnya berbagai intervensi yang sebenarnya tidak perlu di lakukan. Dimana satu intervensi akan menimbulkan munculnya intervensi berikutnya dan berikutnya lagi. 

4. Tidak Kejar Target 

Proses kelahiran, kematian adalah rahasia Sang Pencipta. Dan ini akan terjadi ketika Dia menghendakinya. Artinya bahwa seharusnya tidak ada kata-kata death line di dalam proses persalinan. Kita tahu bahwa ilmu pengetahuan dan tehnologi berkembang untuk membantu Anda dan saya, untuk memudahkan Anda dan saya dalam menjalani dan mendampingi proses persalinan. Sebagai contoh penggunaan rumus Neagle dalam penentuan hari perkiraan lahir, atau USG untuk menentukan umur kehamilan dan hari perkiraan lahir. Semua tehnologi dan ilmu tersebut bertujuan untuk mempersiapkan Anda dan saya supaya lebih “aware” atau lebih waspada kapan sekiranya bayi Anda akan dilahirkan. Namun kenyataannya seringkali justru Hari Perkiraan Lahir dianggap sebagai harga mati dalam persalinan dimana jika hari perkiraan lahir tersebut terlampaui maka berbagai intervensi dilakukan agar sang bayi segera lahir, tidak perduli apakah tubuh ibu sudah siap atau belum, atau apakah bayi memang sudah siap untuk dilahirkan atau belum. 

Tanpa melihat pola menstruasi sang ibu yang lalu atau pola konsepsi yang terjadi HPL jadi harga mati. Sehingga seringkali intervensi yang tidak perlu terjadi karena mental “kejar target/kejar death line “ ini. Tidak hanya itu saja, ketika masuk dalam proses persalinanpun seringkali provider menetapkan tentang target pembukaan. Dimana pembukaan haruslah berjalan sekian jam. Namun ketika pembukaan berjalan dengan sedikit lebih lambat, dan tidak sesuai dengan tabel grafik atau pedoman yang mereka pakai, maka tanpa melihat akar masalah dari pembukaan yang melambat tersebut, provider langsung melakukan berbagai intervensi untuk mengejar target pembukaan. Nah pertanyaan yang perlu di renungkan adalah: Di dalam teori dan penelitian dikatakan bahwa setelah pembukaan 5 cm, maka pembukaan akan meningkat satu sentimeter tiap jam-nya. Jadi misalnya pembukaan lima terjadi di pukul 18;00 maka pukul 23;00 pembukaan harusnya sudah lengkap. Nah dari teori dan penelitian tersebut, apakah bisa diterapkan kepada semua wanita bersalin di muka bumi ini? Tentu saja tidak! Karena proses kelahiran tidak bisa di atur jam nya. Namun yang terjadi adalah seringkali teori dan hasil penelitian tersebut dijadikan sebagai standart operating procedur (SPO) yang membuat provider seolah-olah memperlakukan seorang ibu bersalin seperti “robot yang melahirkan”. Nah apa yang terjadi jika perilaku kejar target ini Anda miliki saat proses persalinan? Dimana setiap saat Anda melihat jam dinding untuk menghitung sekiranya berapa lama Anda akan menjalani proses persalinan ini, yang barangkali terasa tidak nyaman bagi Anda? Lalu perasaan apa yang akan Alami jika ternyata target waktu yang sudah ditentukan tersebut terlampaui, misalnya didalam teori dikatakan bahwa proses persalinan untuk ibu yang pertama kali bersalin adalah sekitar 18 sampai 24 jam. Namun apa yang terjadi atau yang Anda rasakan jika ternyata 24 jam tersebut sudah terlewati dan ternyata proses pembukaan masih berlangsung lama? Bukankah itu justru akan menghambat proses karena justru Anda menjadi stres dan semakin cemas dan khawatir? 

5. Percaya diri (Trust) 

Belajar untuk “mendengarkan” tubuh belajar untuk memercayai tubuh adalah elemen kunci dalam keberhasilan sebuah persalinan alami. Ketika mind set Anda menyatakan bahwa tubuh seorang wanita di ciptakan untuk melahirkan alami, maka Anda akan mampu menjalani proses persalinan tersebut walaupun mungkin proses tersebut begitu tidak nyaman atau bahkan menyakitkan. Namun sebaliknya jika di dalam diri Anda tidak percaya diri, maka Andapun tidak akan mampu melewati masa-masa itu dengan baik. Percaya kepada kekuatan tubuh, percaya pada kekuatan bayi Anda dan tentunya percaya kepada Nya bahwa Anda diciptakan untuk melahirkan alami dijaman ini memang bukan sesuatu yang mudah namun harus Anda lakukan untuk mencapai Gentle Birth. 

6. Pengakuan dan penerimaan (Acknowledgment) 

Beberapa tahun yang lalu sebelum hamil, Bunda Sari mengalami kecelakaan mobil yang serius yang menyebabkan tulang panggulnya sedikit mengalami cidera atau retak sedangkan sendi atau engsel yang menghubungkan panggul dengan tulang pahanya bergeser bahkan terlepas. Pemulihan yang dia lakukan cukup lama. Setelah kondisinya pulis, satu tahun kemudian bunda Sari hamil. Dan dia ingin sekali melahirkan normal alami tanpa intervensi medis. Berbagai upaya dia lakukan, mulai dari mencari dokter kandungan yang “pro normal” kemudian menceritakan apa yang dia alami. Namun sang dokter sangat fokus dengan kondisi tulang panggul dan paha pada bunda Sari. Lalu di usia 32 minggu, ternyata posisi janinnya sungsang. Dan itu membuat sang dokter tidak mengijinkan bunda Sari untuk melahirkan secara normal alami. Mengerti bahwa dia kecewa dan marah dengan kondisi dirinya sendiri, maka bunda Sari mencoba melakukan action. Dia menjelajahi internet, dia bertanya kepada suami dan teman-temannya. Dia mencoba untuk melakukan Yoga, tai chi, Hypnobirthing dan visualisasi supaya posisi bayinya kembali ke posisi kepala. Saat itu bunda Sari sangat tidak ingin melahirkan secara sesar. 

Dan akhirnya bunda Sari semakin rajin untuk mencoba membangun koneksi atau hubungan dengan tubuhnya dan bayinya. Di usia kehamilannya yang menginjak 35 minggu saat itu, ternyata sang bayi tetap saja berada dalam posisi sungsang, namun saat itu setelah melakukan relaksasi dan komunikasi dengan janin bunda Sari tiba-tiba menyadari bahwa melahirkan itu tidak hanya tentang dia pribadi, namun juga tentang dirinya dan anaknya. Apa yang terbaik bagi bayinya itu yang seharusnya dia fikirkan. Setelah selesai melakukan relaksasi dan komuniksai dengan janin akhirnya bunda sari justru menginginkan Operasi Sesar. Namun yang dia inginkan adalah operasi sesar yang lebut yang benar-benar dia persiapkan secara mental dan spiritual. Karena memang secara fisik bunda Sari tidak memungkinkan untuk dapat melahirkan secara normal alami. 

Kemarahan dan kekecewaan terhadap diri sendiri akhirnya hilang dan berganti dengan rasa percaya diri yang luar biasa. Dan alhasil di usia 40 minggu budan Sari melakukan operasi sesar yang terencana. Dan dia mendapatkan pengalaman operasi yang menyenangkan karena kebetulan dokter yang menanganinya adalah dokter yang sudah mengenal dan mengerti tentang penerapan gentle birth pada operasi sesar bahkan dokter tersebut mau dan mengijinkan untuk melakukan inisiasi menyusu dini di ruang operasi. Hari ketiga setelah operasi jahitan luka operasi bunda Sari sudah sembuh dan Asinya pun lancar memancar. Kisah bunda Sari diatas membuat kita sadar bahwa terkadang ada suatu kondisi dimana memang tidak memungkinkan untuk Anda melahirkan dengan normal alami. Mencoba untuk berdamai dengan kondisi Anda adalah hal yang terbaik. Sikap pengakuan dan penerimaan itu penting. Untuk menghindari kekecewaan dan trauma yang berkepanjangan. 

7. Pasrah dengan apa yang terjadi (Letting Be) 

Dalam proses persalinan terkadang kita tidak dapat mengontrol segala sesuatunya. Sebuah kisah yang mungkin dapat menjelaskan arti kata Letting Be di atas adalah kasus bunda Risky. Bunda Risky (Jogja) adalah klien saya yang sangat positif. Setiap selasa pagi jam 09;00 hampir dia tidak pernah absen mengikuti kelas prenatal yoga yang saya adakan di Studio Yoga Balance di hotel Puri Artha Jogja. Selain rajin beryoga, bunda Risky juga mengikuti kelas Gentle Birth Balance dimana saya mengajarkan tentang Hypnobirthing dan tentang gentle birth. Segala upaya yang dilakukan selama kehamilan adalah upaya untuk bisa bersalin dengan normal alami. Bahkan ketika bunda Risky sudah mengalami pembukaan satu sentimeter-pun bunda Risky masih mengikuti prenatal yoga. 

Ceritanya pembukaan yang dialami bunda Risky sangatlah lambat, pembukaan satu hingga lengkap terjadi selama tiga hari. Dan selama tiga hari tersebut kondisi janin sangat baik, detak jantung normal, gerakan normal, ketuban utuh dan bunda Risky merasa nyaman karena rasa sakit yang dia alami sangatlah minim. Ketika pembukaan lengkap, dan bunda Risky mulai mengejan ternyata penurunan kepala bayi tidaklah signifikan. Hampir dua jam mengejan dengan berbagai posisi (duduk, jongkok bahkan berdiri) dilakukan namun ternyata kepala janin hanya bisa turun hingga tengah panggul saja (Hodge 1+) saja dan tidak bisa lebih jauh lagi. Kemudian saat itu akhirnya saya merujuk bunda Risky ke rumah sakit dengan diagnosa “kala dua tidak maju” sesampai di rumah sakit memang benar bahwa kepala janin tidak bisa turun lebih jauh lagi, dan akhirnya operasi sesarpun dilakukan. Dan setelah selesai operasi sesar ternyata baru diketahui bahwa penyebab kenapa kepala bayi tidak mau turun adalah tali pusat sang bayi yang terlalu pendek hanya sekitar 20 sentimeter (normalnya 60-70 cm). 

Nah kejadian kasus seperti bunda Risky walaupun tidak banyak terjadi namun bisa saja terjadi pada Anda, pasrah dengan apa yang terjadi saat proses persalinan adalah mental yang penting sekali di bangun sejak awal. Sehingga yang terpenting adalah Anda mau mengupayakan sejak awal segala persiapan yang dibutuhkan dalam persalinan, kemudian saat proses persalinan tiba cobalah untuk pasrah dan menjalani proses dengan hati yang ikhlas. Karena yang paling penting adalah bagaimana Anda mempersiapkan dan berjalan bersama proses tersebut. 

8. Kebaikan (Kindness) 

Kebaikan adalah mutlak diperlukan bagi Anda sebagai calon orangtua. Karena energi ini sangatlah berdampak positif dalam pola pengasuhan baik di dalam rahim maupun jika janin Anda sudah lahir. Ketika Anda memancarkan kebaikan dan mengarahkan energi kebaikan kepada semua orang termasuk suami, janin dalam kandungan dan keluarga maka Andapun akan merasa nyaman dan tenang. Berikut ini latihan meditasi yang bisa Anda lakukan untuk membangun energi kebaikan tersebut: Meditasi untuk Kebaikan Mengarah kepada sendiri Semoga saya senang Semoga aku menjadi berseri-seri sehat Semoga saya terus tumbuh dan berubah menuju kebaikan Saya merasa dicintai dan didukung Kemudian mengarah ke pasangan Anda (Anda mungkin mengatakan nama mereka di depan kalimat jika Anda inginkan) Semoga Anda senang Semoga Anda menjadi berseri-seri sehat Semoga Anda terus tumbuh dan berubah menuju kebaikan Semoga Anda merasakan cintaku Kemudian mengarahkan kepada bayi, (Anda mungkin mengucapkan nama bayi Anda jika sudah ada dan jika Anda inginkan) Semoga Anda senang Semoga Anda menjadi berseri-seri sehat Semoga Anda terus tumbuh dan berubah menuju kebaikan Semoga Anda merasakan cintaku Kemudian mengarah kepada keluarga (termasuk anggota lain) Semoga Anda senang Semoga Anda menjadi berseri-seri sehat Semoga Anda terus tumbuh dan berubah menuju kebaikan Semoga Anda merasakan cintaku Lakukan ini sesering mungkin Contoh kasus dalam persiapan bathin dalam menghadapi persalinan ini adalah seperti kasus yang pernah saya temui berikut ini: Suatu sore, bunda Mitha datang ke Klinik Bidan Kita, dan mengambil kelas healing birth trauma serta persiapan untuk rencana VBAC-nya (Vaginal Birth After Caesarean/ melahirkan normal setelah sebelumnya opreasi sesar). 

Bunda Mitha adalah seornag bidan, dan ibunyapun seorang bidan senior di daerah Surakarta. Di pertemuan pertama kelas healing birth trauma, beliau bercerita tentang semua trauma yang dia alami saat melahirkan di rumah sakit, mulai dari proses induksi, perlakuan para bidan dan suster yang menurutnya kurang manusiawi, operasi sesar yang tidak dia duga sama sekali, pemisahan antara dia dan bayinya selama beberapa hari. Dan masih banyak sekali trauma yang dia alami, hingga bunda Mitha tidak mau lagi mengajar mata kuliah Asuhan persalinan Normal di Stikes (sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan) karena dia merasa gagal untuk melahirkan normal. Ketika ikut kelas, hal pertama yang saya ajarkan adalah tentang persiapan bathin dalam proses persalinan. Nah suatu hari bunda Mitha datang untuk melahirkan di Bidan Kita, kontraksi demi kontraksi dilalui dengan sabar dan tenang. Saat itu ketubannya sudah pecah duluan (Ketuban Pecah Dini), berbagai treatment saya lakukan untuk merangsang munculnya kontraksi dan berharap pembukaan segera bertambah. Namun yang terjadi penambahan pembukaan berjalan sangat lambat. Dan kepala janin tidak mau turun ke dasar panggul. Ketika kontraksi datang kepala janin mau turun namun sesaat kemudian setelah kontraksi hilang kepala janin naik kembali, begitu seterusnya. Hingga akhirnya di pembukaan 8cm, detak jantung janin menunjukkan reaksi distres dimana detak jantungnya sekitar 170 x per menit (angka normal= 120 – 160 x/menit). 

Akhirnya bunda Mitha saya rujuk mengingat kondisi janinnya tidak memungkinkan untuk tetap saya rawat di Bidan Kita. Sesampai di Rumah Sakit, setelah beberapa treatment yang mereka lakukan maka detak jantung janin kembali normal. Sekitar 5 jam, menunggu ternyata pembukaan hanya tambah ½ cm saja. Dan kepala janinpun tidak mau turun ke dasar panggul. Hal inilah yang akhirnya menyebabkan sang dokter memutuskan untuk melakukan operasi sesar. Dan ternyata ketika di lakukan operasi, sang bayi mengalami lilitan tali pusat sebanyak 3 kali lilitan dan ketat. Hal inilah yang ternyata menyebabkan kepalanya tidak mau turun dan pembukaannya berjalan begitu lambat. Karena Bunda Mitha sudah dipersiapkan mentalnya untuk menghadapi segala kemungkinan dalam persalinan, dima adia belajar tentang kesabaran, pasrah, kebaikan, maka justru di proses operasi sesar yang kedua ini dia tidak mengalami trauma. Dan mampu melihat semua peristiwa dari kacamata yang positif. Dan saya sangat bersyukur untuk hal ini. Kita tahu dan kita tidak bisa memungkiri bahwa terkadang ada sesuatu yang terjadi diluar harapan kita ketika dalam proses persalinan dan kelahiran. Nah belajar untuk mempersiapkan mental dan spiritual untuk menghadapi proses persalinan adalah mutlak diperlukan untuk Anda calon orang tua. 

Selamat memberdayakan diri Salam Hangat Yesie Aprillia

Uhmm semoga artikel ini bermanfaat ya............................

16 July 2013

03 June 2013

Alhamdulillah...
Alhamdulillah, Alhamdulillah... Alhamdulillah

Diantara waktu-waktuku menjalani adaptasi menjadi seorang istri, kerinduan tatkala melihat teman-teman lainnya sudah memiliki buah hati itu begitu membuncah dihati.
Tak jarang air mata selalu menetes ketika doa-doa teruntai dalam pintaku kepada Sang Maha Kuasa

Enam bulan berlalu, disaat hati sudah mulai terbiasa dengan kehidupan berdua. Allah menjawab segala doa-doaku akan hadirnya sang permata hati. Alhamdulillah Ya Rabb

Yup, pada Maret lalu..
Kuasa Allah begitu kurasakan
Atas desakan dari kakakku, yah akhirnya kepake juga testpack yang emang tiap bulan udah distock hahaha karna pada saat itu emang udah 'telat' 4 hari.
Sebenernya harapan akan positif itu ga terlalu besar, soalnya 2 bulan yang lalu pernah juga telat sampe 2 mingguan tapi akhirnya negatifff juga haha yah namanya belum rezeki.

Sembunyi-sembunyi make testpacknya pas suami belom pulang, soalnya masih kebayang wajah kecewanya waktu 2 bulan lalu nge-testpack bareng-bareng eh taunya garisnya cuma satu. Jleb! rasanya nyesek banget.

Pas testpacknya dicelupin pelan-pelan garisnya naik, tapi berhenti di garis pertama... rasa kecewa ini muncul lagi. Tapi itu ga lama... akhirnya muncul garis satu lagi tapi samaaarrrr banget. Langsung nelpon kakak trus ngabarin hal ini. Dia sampe njerit-njerit ngeyakinin aku kalau itu tandanya aku hamil!
Yap. akhirnya aku hamil!!!.. Alhamdulillah

Ketika disampein ke suami, dia sampe nangis denger khabar gini dan langsung ngerencanain buat periksa ke dokter.
Nanya-nanya sana sini dokter mana yang direkomendasiin akhirnya pilihan jatuh ke dr. Letta Sari Lintang, Sp.OG karna saat itu kakak ipar juga ada yang lagi hamil dan rutin check ke tuh dokter. Eh gak juga kok
milih dokter itu juga karna dia dokter kandungan cewek... rasanya kok lebih nyaman aja yah kalo dokter kandungan itu cewek :) trus pertimbangan rumah sakit yang nantinya dipilih untuk persalinan. Kebeneran nih dokter praktek di RS yang menurut kami berdua bagus.

Tanggal 21 Maret 2013, akhirnya jadi juga kedokternya. pas di USG 3D katanya belum keliatan... so dicoba pake USG transvaginal. Alhamdulillah akhirnya keliatan juga walau cuma buletan hitam :)
Janin Usia 4W6D
Catatan di buku kunjungan saat itu, TTP (taksiran tanggal persalinan) 22 November 2013 trus GS (Gestasional Sac) 0,38... yang lainnya ga kebaca soalnya tulisan dokternya super ga kebaca. Ah tapi apapun itu yang penting udah ngeyakinin kami berdua kalau Allah bener-bener udah kasih kepercayaan buat kami untuk selangkah lagi menjadi orang tua bagi bayi kami kelak. Amin :)

Beberapa hari setelah pemeriksaan itu, entah memang karena efek kehamilan atau memang kesalahan gerak di aku. Pada saat itu kaki kiriku ga bisa dibuat jalan, ga bisa dijejakkan sehingga kerjaan apapun ga bisa dilakukan soalnya harus nyeret-nyeret ngesot gituh.
Beberapa hari ditempat tidur bener-bener ngebuat aku drop banget, soalnya pada saat itu aku juga harus memenuhi kebutuhan janinku ditambah lagi kalau lagi hamil ga boleh sembarangan minum obat kecuali yang diresepkan dokter.

Hasil cerita-cerita ama temen yang kebeneran juga dokter, dia sarankan kalau aku pergi kedokter spesialis saraf untuk meriksain. Tapi jujur aku takut banget! takut tindakan-tindakan mereka malah membuat janinku tersiksa. 
Temenku itu menduga kalau aku kena Ischialgia...
Rasanya semakin takut, soalnya kandunganku masih dibulan awal.. gimana nanti kalau sudah masuk trisemester berikutnya?....

Ambil izin sakit kekantor, akhirnya 2 hari dirumah dengan ditemenin adek ada sesuatu yang membuat aku sedih benar. Rasa runtuh bumi ini pas tau waktu mau mandi sore ada bercak darah yang enggak sedikit di tempat tidur.
Darah itu makin banyak... banyak dan banyak mengalir...
Langsung nelp suami minta dijemput kedokter buat langsung cek, sambil air mata ini gak bisa brenti. Ya Allah selamatkanlah janinku.. selamatkanlah anakku! doa dan doa terus kubaca. Allah hamba mohon dengarlah pintaku.

Sampai dokter, karna dengan 'pesan khusus' kalau ini tindakan emergency makanya bisa dapet antrian cepet dan Alhamdulillah setelah diperiksa dokter katanya enggak apa-apa. Cuma ada kontraksi aja dirahim yang ngebuat pendarahan terjadi. Menurut dokter ini adalah pendarahan pervaginal yang disebutnya Abortus Imminens (terjadinya perdarahan bercak yang menunjukkan ancaman terhadap kelangsungan suatu kehamilan. Dalam kondisi ini, kehamilan masih mungkin berlanjut dan dipertahankan). Pas di USG tertulis CRL (crown rump lenght, yaitu ukuran jarak dari puncak kepala ke ekor bayi. Biasanya dipakai untuk usia kehamilan di semester satu) 0,53cm, GA 6w2d. Kalo dari hasil foto USG sih bener2 ga keliatan apa gambarnya, tapi pas dilayar bener-bener buat terharu banget karena detak jantungnya keliatan dan kedengeran. Subhanallah.....


Janin Usia 6w4d
Syukur yang nggak terhingga karna Allah sekali lagi masih mempercayai aku untuk menjalankan amanah ini.
Menjalani kehamilan dihari-hari selanjutnya tidak terlalu berat bagiku. Sakit dikaki ini juga tidak terlalu dirasa karna semangat yang semakin besar untuk bener-bener menikmati semua proses kehamilan ini. Wah, semua 'rasa' bercampur menjadi satu! senang, gembira, cemas, rasa 'keluhan atas sakit', ahh... semua itu indah bgt!!!.

Kunjungan ketiga kedokter untuk periksa itu tepat tanggal 14 April yang lalu, yah rada kecepetan sih dari jadwal yang ditentukan haha karena ga sabar pengen liat lagi gimana udah khabarnya buah hatiku :)
Pas dokter liat catatan kesehatanku, agak senewen juga tuh dokter ngeliat catatan timbanganku yang semakin turun tapi dia semangat lagi karena berat janinku normal bahkan gerakannya cukup lincah. Detak jantungnya terdengar sangat tenang, sangat teratur dan sangat membuatku tenang..
Fisiknya sudah jelas terlihat bagian-bagiannya. Ada kepala, dua tangannya, perutnya, dan dua kakinya... Walaupun detail2 lainnya belum jelas terlihat, tapi sangat-sangat bersyukur dan takjub bahwa ada kehidupan lain didalah tubuhku yang nantinya akan menjadi amanah Allah untukku dan suami kelak. Oh Nak, Bunda udah gak sabar pengen lihat kamu, meluk kamu, dan hidup bersama denganmu..

Hasil USG terlihat kalau CRL nya sudah 2,5cm... nah, udah tambah 2cm nih :) GA 09w0d.. Love u more, dear :*
Janin Usia 9w0d


Hahaha ga kerasa waktu menjalani hari-hari di kehamilan ini, mual dan muntah emang dari awal enggak ada.. bahkan temen2 lain yang lagi hamil bilang.. 'enak banget yah kamunya, hamil tapi enggak ngerasain mual-mual, ngidam dan lainnya'...
Hwahh kalau itu sih yah enggak tau yah, pokoknya positif aja deh ngejalanin semuanya. Paling-paling gejala yang sangat-saaangat mengganggu adalah sakit di pinggang (Low Back Pain). Mungkin karena sehari-hari aku harus kerja dari pagi sampe sore, plus ngurusin rumah dan dapur tentunya yg sedikit membuat susah banget tidur kalau capeknya udah gak ketulungan.

Yah Alhamdulillahnya suami faham bener kalo aku sekarang lagi lepoh to the max! hahaha.... Sebisa mungkin masak sarapan selalu ada buat suami, ntah hanya sepotong roti :) sementara untuk bekal enggak dulu deh hehehe :) love u Ntuuuu...

Ngeliat stock vitamin udah menipis, wah berarti udah saatnya buat periksa lagi nih... tanggal 17 Mei lalu sumringah banget kedokternya karna enggak ada keluhan apapun. Yah tapi teuteeeppp kalo timbangan belum juga naikkkkk.
Bu Dokternya bilangggg.... kamu makan es cream, cokelat, apaaa aja deh yang kamu mau :)
Nah denger kan Ntu, selama ini ntu selaluuu ngelarang kalo akunya mau makan es cream, kalo mau makan cokelatt,kalo mau mie aceh, kalo mau sate padaaanggg. Tweeeng!! dokternya aja gak ngelarang. Si Ntu cuma bisa mesem-mesem aja wkwkwkw :D

Hasil USG bener2 semakin buat takjub lhooooooo... sekarang janinku udah bisa ngisep jempol, udah bisa pegang tali pusatnya, dah bisa gerak-gerak bolak balik. Pokoknya pokoknya pokoknyaaaaaaa Allah itu sang Maha Pencipta!.
Janin Usia 13w

Tuh, dah liat kannnnn, sekilas wajahnya seperti tersenyum pas dokter capture hasil USGnya....
sekarang CRL nya sudah 6,8cm.. BPD (Biparietal Diameter. Diameter antara 2 sisi kepala, yang diukur setelah bayi berusia di atas 12 minggu) sekitar 2,2cm. Kalau googling untuk 13w katanya antara 2,4cm tapi kata dokternya normal kok hehe itu yg terpenting!... aku percaya dokter aja deh, percuma bayar mahal-mahal kalo kita masih ngeraguin juga.

Oh ya, sekarang lebih enakan hamilnya karna resep yang dikasi juga cuma untuk 2 macem aja, lebih dikit lebih murah tentunya. Biasanya nebus obat itu sampe 500an ribu.. tapi sekarang ga sampe 200an ribu aja, so sisanya bisa dibuat emaknya jajan hahaha :D

Insya Allah jadwal cek selanjutnya per tanggal 20 bulan ini.. so, doain semua sehat yah, tumbuh kembangnya normal, berkah Allah untuk kehidupan baru ini. 
Alhamdulillah....

Ya Allah jagalah anakku selama ada di dalam kandunganku
Ya Allah bentuklah dia dalam kandunganku dengan bentuk yang bagus dan tetapkanlah iman hatinya padaMu dan utusanmu
Ya Allah keluarkanlah dia dari kandunganku pada waktu aku melahirkan dengan mudah dan selamat
Ya Allah jadikanlah dia orang yang sehat, sempurna, punya akal, cerdas, alim mau mengamalkan ilmunya.
Ya Allah berilah dia umur panjang, badan sehat dan budi pekerti yang baik, dan berilah lisan yang fasih serta berilah suara yang baik guna untuk membaca hadist dan Al qur’an dengan mendapat berkahnya nabi Muhammad SAW
Segala puji bagi Allah yang menguasai sekalian alam. Aminn

 

02 May 2013





Happy Birthday to youu...
Happy Birthday toooo yoooouuuu...
Happy Birthday, Happy Birthday... Happy Birthday toooo yooooooouuuu!

Selamat Milad Bi Zanu...
Selamat potong kue
Selamat tiup lilin
Selamat makan semangka!

Doa, doa, doaaaaaa terus untukmu
Semoga yang terbaik selalu atasmu dan keluarga
Karna kutau, kebahagiaanmu.. kesederhanaanmu.... ke'apa-ada' nya dirimu selalu menularkan rasa tenang untuk yang lain. Aku tau itu!

Selamat milad Pak Kepala Sekolah
Zanu Zawa...
Bangga banget ama kamu...
Sehat terus yah, gemukin badan yah... Hehe jangan banyak2 minum kupi

Pokoknya, doaku selalu ada untuk kamu Bi...
Insya Allah selama nafas ini ada.

Hey! Kuyusssss...
^-^v

18 March 2013

Rindu yang sederhana ini tiba-tiba membuat sesak didada...
Rindu yang sederhana ini berjalan melewatiku diantara rindu-rindu aneh lainnya yang rasanya tidak sebesar rinduku atasmu.
Kita memang tidak pernah bertemu apalagi saat ini kesempatan untukmendengar suaramu-pun menjadi barang langka buatku.
Namun aku yakin, disela-sela bencimu kepadaku... Diantara untaian amarahmu atas salah ku..
Engkau pasti masih mengingatku!

Mengingatku walau hanya sepenggal-penggal...
Mengingatku walau bentuknya amarah dan benci...
Tapi kamu harus yakin, hingga saat ini.. Rasa ini tetap sama
Walau keadaan telah begitu banyak berubah
Walau kesalahanku telah begitu banyak menyakitkanmu

Bi Zanu...
Engkau teman, sahabat, abi, dan sangat memiliki pengaruh dalam hidupku
Andai engkau berkenan untuk menghampiriku dengan sms atau apapun bentuknya sekedar menanyakan khabar
Alangkah senangnya :)
Andai...

Tapi
Sudah cukup bagiku untuk tau kalau kamu sekarang bahagia
Sudah cukup bagiku untuk tau kalau kamu sekarang semakin produktif
Kamu hebat Bi... hebat banget
Eh Kim sudah melahirkan yah..

Apapun itu, Bi Zanu Aku Kangennnnn!!!!
Ah, Rindu ini jadi tidak sederhana lagi
:(

Yang memang milikmu pasti akan menjadi milikmu.
Yang memang bukan milikmu pasti tidak akan menjadi milikmu.
Yang belum waktunya datang juga tidak akan datang sekarang.

Tuhan Maha Tahu apa yang terbaik atau bukan, dan kapan waktu yang tepat untuk datang.



25 February 2013

Suasana hati sedang naik turun ibarat roller coaster. Sedikit tenang setelah membaca ini dari note di FB. Setelah search di google ternyata banyak yang posting tentang ini dan gak tau siapa yg nulis tetang ini dari awal.
So, siapapun kamu yang membuat poem/quote atau apalah namanya kata2 berikut ini... semoga jika ada yg nemuin ini di blogku dan ngerasa lebih nyaman. be thankfull! :)
.....................................................................
Aku belajar diam dari banyaknya bicara.
Aku belajar sabar dari sebuah kemarahan.
Aku belajar mengalah dari suatu keegoisan.
Aku belajar menangis dari kebahagiaan.
Aku belajar tegar dari kehilangan.

Hidup Adalah BELAJAR.......
Belajar Bersyukur Meski tak Cukup,
Belajar Ikhlas Meski Tak Rela,
Belajar Taat Meski Berat,
Belajar Memahami Meski Tak Sehati,
Belajar Sabar Meski Terbebani,
Belajar Setia Meski Tergoda,
Belajar Memberi Meski Tak Seberapa,
Belajar Mengasihi Meski Disakiti,
Belajar Tenang Meski Gelisah,
Belajar Percaya Meski Susah,

Belajar dan Terus Belajar...
Belajar sampai pada akhirnya Allah yang menyempurnakan..
Aamiin!!

Janganlah pernah menyerah....teruslah berjuang......
Hidup bukanlah satu tujuan..,melainkan perjalanan.....
Nikmatilah..........

Hidup adalah tantangan, Hadapilah....
Hidup adalah anugerah,Terimalah....
Hidup adalah pertandingan, Menangkanlah.....
Hidup adalah tugas, Selesaikanlah.....
Hidup adalah cita cita, Capailah....
Hidup adalah misteri, Singkapkanlah....
Hidup adalah kesempatan, Ambilah....
Hidup adalah lagu, Nyanyikanlah....
Hidup adalah janji, Penuhilah....
Hidup adalah keindahan, Bersyukurlah....
Hidup adalah teka teki, Pecahkanlah....
Satu hal yang membuat kita bahagia adalah CINTA...
Dan satu hal yang membuat kita dewasa adalah MASALAH...
 
Dunia diciptakan untuk sebuah MASALAH...
Hadapilah sejuta MASALAH apabila MASALAH itu bisa memberi manfaat kepada kita dan banyak orang di sekitar kita.....
Akan tetapi HINDARI satu masalah apabila masalah itu akan memberi MUDHARAT kepada kita dan orang di sekitar kita...........

 
Copyright (c) 2011 Adiba's Mommy. Design by Wordpress Themes.

Themes Lovers, Download Blogger Templates And Blogger Templates.
Desing Downloaded From Free Blogger Templates | Free Website Templates | Free PSD Graphics